Archive for October, 2010

PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA RUMAH SAKIT DAERAH (RSD) Prof. Dr. SITIAWAN KARTOSOEDIRDJO BANGKALAN

Posted in Uncategorized on October 8, 2010 by adikills

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian yang sangat penting dalam suatu sistem perusahaan. Sistem informasi akuntansi dirancang untuk menghasilkan informasi berupa informasi keuangan yang dibutuhkan oleh pihak ekstern maupun intern perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada dasarnya dapat dioperasikan tanpa menggunakan komputer, akan tetapi keterlibatan komputer dalam menangani tugas-tugas manusia dalam suatu sistem memiliki peran yang sangat besar dalam menunjang kelancaran sebuah sistem, sehingga informasi yang dibutuhkan pihak manajemen dapat disajikan dengan cepat dan tepat waktu. Disinilah perlunya pemanfaatan sistem informasi akuntansi yang berbasis komputer yang mampu menyediakan informasi yang cepat, akurat, tepat waktu dan relevan yang digunakan untuk pengambilan keputusan.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah sistem informasi akuntansi berbasis komputer pada rumah sakit Bangkalan, serta untuk mengetahui bagaimanakah penerapan sistem informasi akuntansi berbasis komputer dalam menunjang kegiatan operasional rumah sakit. Objek penelitian ini adalah Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan. Data-data diperoleh dengan cara observasi, interview, dan dokumentasi. Teknik analisis dilakukan dengan mendeskripsikan sistem informasi akuntansi Rumah Sakit Daerah Prof. Dr. Sitiawan Kartosoedirdjo Bangkalan yang selanjutnya setiap prosedur sistem tersebut dianalisis berdasarkan teori yang terkait.

Dari penelitian yang dilakukan diketahui bahwa penerapan sistem komputer akuntansi rumah sakit dilaksanakan dengan cara manual yaitu dengan menggunakan exel windows Xp. Laporan keuangan yang dihasilkan dari sistem informasi akuntansi rumah sakit berupa neraca anggaran, arus kas, Laporan laba rugi, laporan realisasi disajikan setiap tiga bulan sekali. Pemakaian sistem informasi akuntansi dengan cara manual dan penyajian yang tiga bulan sekali mengakibatkan keterlambatan penyajian sehingga direktur rumah sakit kurang dapat mempergunakan laporan keuangan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan. Berdasarkan analisis yang dilakukan maka hendaknya rumah sakit menerapkan data base yang terintegrasi (on-line) yang didukung kemampuan sumber daya manusia pengguna sistem tersebut, sehingga informasi yang dihasilkan akan lebih cepat, tepat waktu, lengkap dan dapat dipercayai.

SUMBER INI DARI :http://getskripsi.com/2009/01/penerapan-sistem-informasi-akuntansi-berbasis-komputer-dalam-pengambilan-keputusan-pada-rumah-sakit-daerah-rsd-prof-dr-sitiawan-kartosoedirdjo-bangkalan/

BELAJAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Posted in Uncategorized on October 8, 2010 by adikills

Sistem Informasi Akuntansi

Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Wilkinson (1991)
Sistem informasi akuntansi (SIA) merupakan suatu kerangka pengkordinasian sumber daya (data, meterials, equipment, suppliers, personal, and funds) untuk mengkonversi input berupa data ekonomik menjadi keluaran berupa informasi keuangan yang digunakan untuk melaksanakan kegiatan suatu entitas dan menyediakan informasi akuntansi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. 

Karakteristik SIA yang membedakannya dengan subsistem CBIS lainnya :

  • SIA melakasanakan tugas yang diperlukan
  • Berpegang pada prosedur yang relatif standar
  • Menangani data rinci
  • Berfokus historis
  • Menyediakan informasi pemecahan minimal

Fungsi penting yang dibentuk Sistem Informasi Akuntansi pada sebuah organisasi antara lain :

  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem Sistem Informasi Akuntansi memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

Sistem Informasi Akuntansi terdiri dari 3 subsistem:

  1. Sistem pemrosesan transaksi, mendukung proses operasi bisnis harian.
  2. Sistem buku besar/pelaporan keuangan, menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.
  3. Sistem pelaporan manajemen, yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.

Berbagai transaksi non keuangan yang tidak bisa diproses oleh Sistem Informasi Akuntansi biasa, diproses oleh Sistem Informasi Manajemen. Adapun perbedaan keduanya adalah :

  • SIA mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi keuangan
  • SIM mengumpulkan mengklasifikasikan, memproses, menganalisa dan mengkomunikasikan semua tipe informasi

Sebuah Sistem Informasi Akuntansi menambah nilai dengan cara:

  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • Menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

2 komponen Sistem Informasi Akuntansi antara lain :

  1. Spesialis Informasi
  2. Akuntan

Contoh Sistem Informasi Akuntansi sebagai pusat informasi perusahaan:

  • Bagian pemasaran mempertimbangkan untuk memperkenalkan jenis produk baru dalam jajaran produksi perusahaan, untuk itu bagian tersebut meminta laporan analisa perkiraan keuntungan yang dapat diperoleh dari usulan produk baru tersebut
  • Bagian SIA memproyeksikan perkiraan biaya dan perkiraan pendapatan yang berhubungan dengan produk tersebut, kemudian data yang diperoleh diproses oleh EDP. Setelah diproses hasilnya dikembalikan ke bagian SIA untuk kemudian diberikan ke bagian pemasaran.

Kedua bagian akan merundingkan hasil analisa tersebut untuk dicari keputusan yang sesuai.

Dari contoh diatas dapat ditemukan 2 aspek yang berhubungan dengan sistem bisnis modern yaitu :

  • Pentingnya komunikasi antar departemen yang mengarah untuk tercapainya suatu keputusan.
  • Peranan SIA dalam menghasilkan informasi yang dapat membantu departemen lainnya untuk mengambil keputusan.

Informasi Akuntansi yang dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi dibedakan menjadi 2, yaitu :

  1. Informasi Akuntansi keuangan, berbentuk laporan keuangan yang ditujukan kepada pihak extern.
  2. Informasi Akuntansi Manajemen, berguna bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

SUMBER INI DARI : http://butuhbelajar.blogspot.com/2010/09/sistem-informasi-akuntansi.html

Sistem informasi akuntansi

Posted in Uncategorized on October 7, 2010 by adikills

Sistem Informasi

Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan ke para pengguna.Adapun kerangka kerja sistem informasi dibagi menjadi 2 yang utama yaitu : Sistem Informasi Manajemen dan Sistem Informasi Akuntansi.

Transaksi

Transaksi adalah kegiatan yang mempengaruhi atau merupakan bagian dari kepentingan perusahaan yang diproses oleh sistem informasinya sebagai unit pekerjaan.

Transaksi ada yang bersifat keuangan dan non keuangan

Sistem Informasi Akuntansi

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan sistem akutansi. akutansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem akutansi. Fungsi penting yang dibentuk sia pada sebuah organisasi antara lain :

  • Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
  • Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
  • Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.

SIA terdiri dari 3 subsistem:

  • Sistem pemrosesan transaksi

mendukung proses operasi bisnis harian.

  • Sistem buku besar/ pelaporan keuangan

menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.

  • Sistem pelaporan manajemen

yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban. Sistem Informasi Manajemen

Cara Kerja

Untuk memahami bagaimana sia bekerja, perlu untuk menjawab beberapa pertanyaan sebagai berikut :

  • Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan transaksi organisasi?
  • Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
  • Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?

Manfaat

Sebuah  menambah nilai dengan cara:

  • Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
  • Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang dihasilkan
  • Meningkatkan efisiensi
  • Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
  • Meningkatkan sharing knowledge
  • menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan

Sistem Informasi Akademik

Posted in Uncategorized on October 4, 2010 by adikills

Sistem Informasi Akademik Perguruan Tinggi adalah sebuah perangkat lunak berbasis jaringan yang bermanfaat untuk membantu proses akademik dan absensi dari sebuah Universitas. SIPT digunakan dengan memaksimalkan penggunaan fasilitas jaringan komputer pada suatu Universitas, baik untuk proses absensi, mencatat jadwal, membuat laporan absensi dan jadwal, serta membuat laporan Kontrak Kredit dan Transkrip Nilai

Program ini berbasis Client Server, artinya semua data bisa terdistibusi keseluruh bagian Kelas

Dengan adanya program ini, diharapkan proses akademik dan absensi pada Universitas Anda akan menjadi jauh lebih efisien karena dipercepat oleh suatu sistem terkomputerisasi. Apabila hal itu terwujud, sumber daya manusia yang selama ini digunakan untuk melakukan proses yang sifatnya manual dan berulang-ulang dapat dialihkan kegiatan-kegiatan yang lebih bermanfaat.

Fasilitas-fasilitas :

Jurusan

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi data Jurusan dan Master data jurusan ini akan dipakai master data mahasiswa, krs, kks dan lain-lain.

Mahasiswa

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi data Master Mahasiswa, dalam data master ini terdapat Biograpi mahasiswa, Akademik, Orang Tua dan Asal SMU. Master Mahasiswa ini akan beintegrasi dengan seluruh kegiatan Akademik.

Dosen

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi data Master Dosen. Master Dosen ini akan beintegrasi dengan seluruh kegiatan perkuliahan.

Matakuliah

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi data Matakuliah.

Kontrak Kredit Studi

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi kontrak kredit matakuliah yang diambil mahasiswa pada tahun ajaran baru. Setelah selesai mahasiswa melakukan kontrak kredit bagian akademik akan memberikan kartu kontrak kredit.

Penilaian

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi data nilai mahasiswa yang berdasarkan kontrak kredit matakuliah.

Absensi

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi data absensi pada tiap pertemuan, dimana pengisiananya dilakukan oleh dosen yang mengajar matakuliah yang bersangkutan.

Jadwal Dosen

Fasilitas ini digunakan untuk mengisi data jadwal megajar, dimana jadwal dosen ini berpengaruh terhadap kepada absensi dan nilai.

Report Mahasiswa

Fasilitas ini digunakan untuk menampilkan laporan Mahasiswa.

Report Jadwal Perkuliahan

Fasilitas ini digunakan untuk menampilkan laporan Jadwal Perkuliahan tiap semester.

Report Matakuliah

Fasilitas ini digunakan untuk menampilkan laporan matakuliah per jurusan.

Report Transkrip

Fasilitas ini digunakan untuk menampilkan laporan transkrip nilai.

Sistem Informasi Administrasi kependudukan

Posted in Uncategorized on October 4, 2010 by adikills

Perkembangan Teknologi Informasi yang kian pesat menimbulkan suatu Revolusi baru yang berupa peralihan sistem kerja yang konvensional ke Era digital. Perubahan ini juga telah merubah cara pandang setiap orang dalam melakukan berbagai kegiatan salah satunya adalah pada kegiatan instansi pemerintah. Banyaknya data yang dikelola dan perlunya penyampaian Informasi yang cepat dalam kegiatan pelayanan administrasi kependudukan menjadikan teknologi Informasi sebagai media yang dianggap mampu dan handal untuk membantu dalam pengelolaan data dan penyajian Informasi yang cepat, mudah dan akurat. Penerapan teknologi Informasi ini diantaranya adalah penggunaan Sistem Informasi Kependudukan, Sistem Informasi Kependudukan adalah salah satu jenis perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membantu proses pengelolaan data pencatatan biodata penduduk pada salah satu instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang pelayanan administrasi kependudukan. Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini, akan dibuat sebuah Sistem Informasi Kependudukan dengan menggunakan bahasa pemrograman Visual Basic 6.0 dengan server basis data menggunakan SQL Server 2005 dan pembuatan laporan menggunakan Crystal Reports 8.5 yang diharapkan dapat merubah sistem kerja konvensional menjadi terkomputerisasi dan diharapkan juga dapat menutupi kelemahan dari sistem kerja yang sudah berjalan.

Sistem Informasi Akuntansi Pembelian

Posted in Uncategorized on October 4, 2010 by adikills

Pembelian adalah kegiatan pemilihan sumber,
pemesanan dan perolehan barang dan jasa sebagai
salah satu aktivitas utama operasi bisnis perusahaan.
Sistem Informasi Akuntansi Pembelian (SIA
Pembelian) merupakan sistem yang dibangun untuk
mempermudah pelaksanaan pembelian dengan
meng-otomatisasi-kan atau meng-komputerisasi
keseluruhan maupun beberapa bagian dari proses
pembelian tersebut disertai dengan pengendalian
atau kontrol atas sistem komputerisasi tersebut.
Proses pembelian setiap jenis perusahaan hampir
serupa karena meliputi beberapa atau seluruh
kegiatan berikut ini :
1. Konsultasi dengan supplier yang diadakan
sebelum pembelian berlangsung dengan cara
menghubungi beberapa supplier untuk
mendapatkan pemahaman mengenai
ketersediaan kuantitas dan harga dari barang
dan jasa.
2. Pembuatan dokumen permintaan pengadaan
barang atau jasa dengan mendapatkan
persetujuan dari supervisor. Permintaan ini
kemudian digunakan oleh departemen
pembelian untuk memesan barang.
3. Mengadakan perjanjian dengan supplier untuk
pembelian barang atau jasa dimasa yang akan
datang. Perjanjian dengan supplier meliputi
pesanan-pesanan pembelian (pesanan yang
sebetulnya dikirim ke supplier) dan kontrak
dengan supplier.
4. Penerimaan barang atau jasa dari supplier
dimana perusahaan harus memastikan bahwa
hanya batang yang dipesan berada dalam
kondisi baiklah yang akan diterima.
5. Pengakuan kewajiban atas barang dan jasa yang
diterima dari supplier yang akan dicatat oleh
departemen hutang pada saat tagihan diterima
dari supplier.
6. Pemilihan invoice yang akan dibayar.
7. Penulisan, penandatanganan dan pengiriman
cek kepada supplier.
Dokumen yang terkait ke kepada siklus
pembelian adalah:
1. Purchase Requisition (Permintaan Pembelian)
2. Purchase order (Pemesanan Pembelian)
3. Receiving order (Penerimaan Pesanan)
4. Supplier (Vendor) invoice
5. Disbursment voucher
6. Disbursment check
7. Debit memorandum
8. New supplier (vendor) form
9. Request for proposal (or quotation)

Sistem Informasi Apotek

Posted in Uncategorized on October 4, 2010 by adikills

Sistem Informasi Rumah Sakit

Tidak mudah ternyata membuat sistem informasi rumah sakit. Sistem yang ideal yang mampu mencakup keseluruhan bagian dalam rumah sakit. Dari sub-sistem yang menangani data pasien sampai masalah keuangan perusahaan. Desain sistem informasi rumah sakit sepenuhnya tergantung hasil negosiasi dengan pihak rumah sakit. Bisa dibuat sebuah sistem yang besar yang mencakup keseluruhan aspek dalam rumah sakit, atau bisa juga dipecah-pecah guna menyederhanakan pemetaan masalah. Hal-hal yang dicakup dalam sebuah sistem informasi rumah sakit antara lain :

  1. Penanganan pendaftaran pasien
  2. Penanganan dan pengolahan data sosial pasien
  3. Penanganan dan pengolahan data medis (diagnosa, tindakan, dan terapi) pasien
  4. Penanganan dan pengolahan data kunjungan pasien
  5. Penanganan pembayaran atas tindakan dan pelayanan (Tunai, Askes atau hutang)
  6. Penanganan pasien dirujuk/ rujukan
  7. Aplikasi Farmasi
  8. Apliksai Gudang Material
  9. Aplikasi Kepegawaian
  10. Keuangan dan accounting rumah sakit
  11. Pelaporan internal (pada pihak management)
  12. Pelaporan eksternal

Penerapan Web Service dalam Sistem Informasi Rumah Sakit

Aplikasi web service minimal dapat digunakan pada point 6 dan 12 dari list cakupan sistem informasi rumah sakit diatas. Bisa juga pada point 5, apabila menyerahkan masalah pembayaran pada bank yang ditunjuk. Atau juga pada point 7 dan 8 guna transaksi dengan pihak distributor obat, alat kesehatan, dan alat tulis kantor. Teknis penerapan web service sepenuhnya tergantung kebutuhan dan kreatifitas pihak pengembang, dengan mempertimbangkan masalah security, jaringan yang digunakan, dan sistem yang dibuat. Berikut beberapa contoh penerapan web service :

  1. Pada Penanganan pasien rujukan. Data-data yang perlu dikirimkan ketika merujuk pasien adalah data sosial, diagnosa, tindakan dan terapi yang pernah diberikan pada pasien. Data-data ini sudah terdapat pada lembar resume medis pasien. Berikut contoh penerapan web service dalam penanganan pasien rujukan :
    • Ketika ada pasien yang akan dirujuk, institusi kesehatan perujuk (A) langsung menembak database di institusi kesehatan penerima pasien rujukan (B) yang diantara keduanya terhubung oleh jaringan. Kelemahan sistem ini adalah ketika pasien tersebut tidak datang ke institusi B, namun malah datang ke institusi C karena alasan-alasan tertentu.
    • Institusi kesehatan perujuk mengupload/ mengirimkan data resume medis pasien yang akan dirujuk ke sebuah server dimana institusi kesehatan yang menerima rujukan dapat mengakses server tersebut kapan saja, kemudian ketika pasien rujukan datang, institusi kesehatan yang menerima pasien rujukan mengambil resume medis tersebut dari server. Kelemahan sistem ini adalah ketika banyak permintaan rujukan, sehingga mengakibatkan request menjadi lambat.
  2. Pada Pelaporan Eksternal. Pelaporan eksternal adalah bentuk laporan yang dikirimkan ke pihak luar, dalam hal ini adalah dinas kesehatan setempat. Laporan yang harus ada adalah laporan RL 1 – 6. Keterlambatan pengiriman laporan sudah menjadi lagu lama di jogjakarta, heheheh, katanya seh… Contoh bentuk penerapan web service dalam pelaporan external antara lain :
    • Ketika sudah jatuh tempo untuk mengirimkan laporan, institusi kesehatan (client) mengupload laporan ke server dinas kesehatan dalam bentuk file ataupun data text dan memanggil fungsi untuk execute database.
    • Setiap kali sudah jatuh tempo, pihak dinas kesehatan merequest laporan ke masing-masing institusi kesehatan. Kemudian jika laporan belum siap, dinas kesehatan memberikan peringatan baik berupa telfon maupun dalam bentuk surat. Penerapan sistem ini harus ada kesepakatan antara pihak institusi kesehatan dan developer dengan dinas kesehatan. Lebih bagus jika dinas kesehatan, atau bahkan departemen kesehatan menerbitkan standar sistem informasi rumah sakit.